Tarian pagar pengantin ini dilakukan di awal resepsi yang menggambarkan ungkapan selamat datang kepada para tamu yang hadir, sekaligus menjadi simbol melepas masa lajang bagi pengantin wanita.
Mempelai wanita berdiri di atas dulang dan menari dan kemudian diikuti pemasangan tanggai ke jari-jemari mempelai wanita. Dulang atau nampan besar tersebut adalah sebuah simbol ruang gerak istri yang sudah tidak luas lagi seperti waktu masih lajang.
Istri sebelum menari dipakaikan tanggai di jari jemarinya agar jarinya terlihat lentik saat menari. Ini menunjukkan keanggunan sang istri, dan bertutur kata lemah lembut kepada suami.
Mempelai wanita menari bersama para penari sembari menaburkan beras kunyit ke kedua mempelai. Hal ini menjelaskan bahwa mempelai wanita siap melepas masa lajang, berpisah dengan teman-teman sepermainan.
Pria berdiri di belakang istri yang sedang menari menggambarkan bahwa sang pria siap menjaga istri. Suami memiliki tanggung jawab menafkahi dan juga siap menempuh kehidupan rumah tangga.